Kamis, 28 Januari 2016

Rigging Engineering (Bagian Satu)

#CekCek
Setelah beberapa waktu nggak nulis di sini, akhirnya diberi kesempatan dapat mood yang pas tuk nulis.
:-)

#LangsungSaja.
Sesuai dengan judul di atas. Yup. Rigging engineering. Jikalau diartikan ke Bahasa Indonesia, maka arti secara bahasa kurang lebih adalah rekayasa pengangkatan.

Pengangkatan kok direkayasa?

Ya.
Untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan pekerjaan pengangkatan (biasanya berupa pengangkatan benda atau barang khusus), pekerjaan pengangkatan ini dapat dikategorikan sebagai pekerjaan yang berbahaya.
Singkat kata, pekerjaan pengangkatan ini harus direncanakan dan ketahui terlebih dahulu kemungkinan bahaya yang akan terjadi sebelum pekerjaan dilakukan.

Kenapa direkayasa sedemikian rupa? Tujuannya apa? Nggak langsung diangkat saja kah?

Yap.
Tujuan akhir dari rekayasa pengangkatan ini adalah untuk mewujudkan pekerjaan pengangkatan yang aman dan sesuai rencana. Pekerjaan yang aman akan meningkatkan produktifitas perorangan maupun komunal (perusahaan).
Bayangkan saja jika pekerjaan pengangkatan berlangsung secara tidak aman.
Maka dapat dipastikan perorangan yang terlibat dalam pekerjaan itu akan merasa cemas dan pada akhirnya akan mengaburkan fokus pekerjaan. Pekerjaan akan menjadi lebih lama dan tidak aman.

Memangnya apa saja yang diangkat dalam pekerjaan itu?

Apa saja.
Semakin besar benda yang diangkat, maka energi yang dibutuhkan juga semakin besar. Penggunaan energi yang besar ini lah yang harus direncanakan agar pekerjaan berlangsung aman.
Misal, energi untuk mengangkat satu kantung plastik gula seberat 1 kg akan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mengangkat tiga karung beras seberat 75 kg (berat masing-masing karung beras 25 kg).
Untuk mengangkat sekantung gula 1 kg, kita cukup menggunakan satu tangan saja. Energi yang dibutuhkan kecil.
Nah. Untuk mengangkat tiga karung beras yang masing-masing karung berbobot 75 kg, pastinya kebenyakan dari kita tidak akan cukup menggunakan satu tangan saja. Pikiran kita pasti langsung tertuju ke alat bantu untuk mengangkat karung beras tadi.
Entah itu pakai gerobag, troli atau alat bantu angkat yang lainnya.

Sama halnya dengan mengangkat benda yang lebih besar lagi.
Pastinya perlu dipertimbangkan hal-hal yang terkait dengan penggunaan energi untuk pengangkatan dan keamanan pengangkatan itu sendiri.

Pengangkatan Pesawat Terbang
(sumber gambar: http://www.offshore-technology.com/contractor_images/27474/images/238736/large/5-lift-engineering.jpg
)

 Seperti pada contoh gambar di atas, pesawat luar angkasa-pun masih memungkinkan sekali untuk diangkat dan kemudian dipindahkan lokasinya.

Coba perhatikan batang pengangkat yang berwarna biru-kuning di atas pesawat tersebut, batang tersebut memang sudah dihitung kekuatan dan panjang yang memadai untuk pekerjaan pengangkatan tersebut.

Dan coba perhatikan lagi sling baja yang terkait di batang pengangkat tadi. Sudut yang terbentuk dari sling tersebut juga sudah dihitung yang pastinya disesuaikan dengan titik gravitasi objek yang diangkat.

Satu lagi, jangan lupakan pula alat angkat yang digunakan dalam pekerjaan angkat tersebut.

Yaap.
Crane dengan kapasitas angkat tertentu digunakan untuk mengangkat pesawat tersebut. Kebutuhan crane juga telah dihitung sedemikian rupa agar memadai selama proses pengangkatan.

Selain alat dan kebutuhan akan alat angkat, perhatikan pula fokus yang tidak kalah pentingnya dari proses pengangkatan itu sendiri, yaitu keamanan.
Yup. Selama proses pengangkatan, keamanan juga harus dijadikan pertimbangan utama. Keamanan pekerjaan harus direncanakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan kegagalan proses pengangkatan.

Perhatikan lokasi di bawah area pengangkatan.
Yaa. Tidak ada seorang-pun yang boleh berada di bawah objek yang diangkat.
Hal ini terkait dengan faktor keamanan tadi.

#Oke

Itu lah sekilas tentang proses pengangkatan.

Masih penasaran?

Tunggu bahasan selanjutnya.

Terima kasih.
Semoga bermanfaat..