Ada apa aja sih??
- Bukan Puisi (5)
- Catatan Kaki (2)
- Civil-Eng® Corner (4)
- Jeprat-Jepret (6)
- Love Earth (2)
- Refleksi (20)
- Sekedar Kutipan (16)
- Utak-Atik-Asix (5)
Tampilkan postingan dengan label Love Earth. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Love Earth. Tampilkan semua postingan
Minggu, 20 Oktober 2013
Smart Village
Satu kata untuk gambar di atas: SALUTE!!!
Yaa.
Secara tidak sengaja saya mengabadikan gambar panel surya di sekitaran lokasi Desa Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Desa yang berjarak sekitar 30 menit (perjalanan darat dengan mobil) dari Jalan Lintas Sumatera. Lokasi desa tersebut cukup terpenci dengan jalan akses kurang memadai. Masyarakat tidak mendapatkan aliran listrik dari PLN. Saat malam menjelang, mereka mengandalkan aliran listrik dari genset kolektif. Mereka iuran untuk biaya solar dan perawatan genset setiap bulan. Genset hanya menerangi rumah mereka hingga pukul 12 malam atau kurang dari itu. Sampai subuh, mereka tidur dengan penerangan dari baterai atau petromak. Cukup mahal.
Untuk itulah muncul inisiatif warga setempat untuk menggunakan energi tak terbatas dari matahari. Pengadaaan panel surya beserta perlengkapan pendukungnya tak lepas dari bantuan Pemerintah Daerah Musi Banyuasin. Pemerintah setempat memberikan semacam insentif untuk tiap rumah yang menggunakan panel surya ini.
Saat siang, peralatan listrik dihidupkan melalui tenaga listrik yang disuplai dari panel surya ini. Mereka menyiapkan baterai untuk menyimpan listrik yang berlebih pada siang hari. Kelebihan listrik tersebut mereka gunakan untuk kebutuhan listrik di malam hari. Listrik simpanan tersebut cukup untuk menghidupi 1 unit TV (untuk sekitar 2 jam saja) dan 2 unit lampu hemat energi (10 W per lampu) dari selepas isya hingga sebelum subuh. Jumlah suplai listrik berbanding lurus dengan jumlah dan kualitas baterai. Genset hanya menjadi cadangan listrik saja.
Inspiratif.
Mungkin tidak belebihan jikalau saya menyebut desa ini sebagai desa pintar. Yaa. Desa Pintar atau Smart Village. Sangat dianjurkan untuk ditiru, terutama untuk daerah perkotaan yang jauh lebih "rakus" listrik.
Semoga bermanfaat.. :-)
Senin, 25 Juni 2012
Love Earth, Just Love It
#Foreword
Sebuah tag-line atau label baru akan hadir mewarnai blog ini, yaitu "Love Earth". Disadari atau tidak, Bumi yang kita tempati ini memang butuh lebih dari sekedar perhatian, tapi lebih ke arah cinta. Untuk itulah label "Love Earth" turut serta mengawal blog ini.
#TheInspiration
Ide awal dari penamaan label "Love Earth" adalah nukilan kata dari sebuah kaos oblong yang saya dapatkan saat duduk di bangku kuliah. Kaos yang saya beli dari seorang teman.
Berikut sumber inspirasi-nya:
#Addition
Di bagian belakang kaos, sang desainer kaos membubuhkan pesan dalam bentuk gambar dan tulisan. Ada sedikit "to-do list" atau hal-hal yang harus dikerjakan untuk mewujudkan Cinta Bumi (walaupun hanya sebatas aksi pribadi atau komunitas lokal saja, belum mendunia):
Berikut isi pesan "to-do list" (daftar kegiatan):
1. Put the garbage into the bin (letakkan sampah pada tempat sampah)
2. Use electricity efficiently (gunakan tenaga listrik secara tepat guna / efisien)
3. Don't burn the garbage (jangan membakar sampah)
4. Being veg (jadilah vegetarian)
5. Use water efficiently (gunakan sumber daya air secara tepat guna / efisien)
6. No Smoking (tidak merokok)
7. Bike to work (bersepeda ke tempat kerja)
#Yap..
Perlahan tapi pasti, daftar kegiatan yang harus kita jalani sedikit-demi-sedikit dapat terpenuhi. Bahkan kegiatan dalam rangka Cinta Bumi akan lebih banyak lagi dari 7 daftar di atas.
Kesadaran tentang kondisi Bumi yang lebih memegang peranan penting dalam usaha mengurangi dampak perusakan Bumi.
Semua hal yang terkait usaha pengurangan dampak tersebut dapat dimulai dari diri sendiri, kemudian disebar atau ditularkan ke lingkungan keluarga dan kemudian berlanjut ke komunal masyarakat.
Tidak salah untuk kembali mendengungkan slogan "Berfikir secara global, bertindak secara lokal".
#JustASharing
Semoga bermanfaat..
;-)
Sebuah tag-line atau label baru akan hadir mewarnai blog ini, yaitu "Love Earth". Disadari atau tidak, Bumi yang kita tempati ini memang butuh lebih dari sekedar perhatian, tapi lebih ke arah cinta. Untuk itulah label "Love Earth" turut serta mengawal blog ini.
#TheInspiration
Ide awal dari penamaan label "Love Earth" adalah nukilan kata dari sebuah kaos oblong yang saya dapatkan saat duduk di bangku kuliah. Kaos yang saya beli dari seorang teman.
Berikut sumber inspirasi-nya:
![]() |
Tampak Depan Kaos |
![]() |
Tampak Belakang Kaos |
#Addition
Di bagian belakang kaos, sang desainer kaos membubuhkan pesan dalam bentuk gambar dan tulisan. Ada sedikit "to-do list" atau hal-hal yang harus dikerjakan untuk mewujudkan Cinta Bumi (walaupun hanya sebatas aksi pribadi atau komunitas lokal saja, belum mendunia):
![]() |
Pesan "To-do List" |
1. Put the garbage into the bin (letakkan sampah pada tempat sampah)
2. Use electricity efficiently (gunakan tenaga listrik secara tepat guna / efisien)
3. Don't burn the garbage (jangan membakar sampah)
4. Being veg (jadilah vegetarian)
5. Use water efficiently (gunakan sumber daya air secara tepat guna / efisien)
6. No Smoking (tidak merokok)
7. Bike to work (bersepeda ke tempat kerja)
#Yap..
Perlahan tapi pasti, daftar kegiatan yang harus kita jalani sedikit-demi-sedikit dapat terpenuhi. Bahkan kegiatan dalam rangka Cinta Bumi akan lebih banyak lagi dari 7 daftar di atas.
Kesadaran tentang kondisi Bumi yang lebih memegang peranan penting dalam usaha mengurangi dampak perusakan Bumi.
Semua hal yang terkait usaha pengurangan dampak tersebut dapat dimulai dari diri sendiri, kemudian disebar atau ditularkan ke lingkungan keluarga dan kemudian berlanjut ke komunal masyarakat.
Tidak salah untuk kembali mendengungkan slogan "Berfikir secara global, bertindak secara lokal".
#JustASharing
Semoga bermanfaat..
;-)
Langganan:
Postingan (Atom)